Oleh: Chenny Seftarita
Pendahuluan
Perlunya koordinasi dari bauran
keijakan fiskal dan kebijakan moneter (policy
mix) akhir-akhir ini semakin mengemuka seiring semakin banyaknya penelitian
dan kajian-kajian tentang efektivitas dua kebijakan ini terhadap pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Adanya fluktuasi ekonomi yang dialami setiap negara baik
fluktuasi yang dikategorikan normal hingga fluktuasi yang dikategorikan sebagai
krisis ekonomi, menuntut peran suatu kebijakan ekonomi yang efektif dan saling
berkoordinasi dengan baik.
Salah
satu tujuan dari kebijakan fiskal dan kebijakan moneter adalah peningkatan
pendapatan nasional. Kurun tahun 1982-2012 pendapatan nasional Indonesia terus
mengalami peningkatan. Pada periode tersebut telah terjadi beberapa kali
pergantian rezim kepemimpinan, dari kepemimpinan di era Orde Baru hingga era
Reformasi sekarang ini.
Sumber: Asian Development Bank, data diolah
Gambar.1.1. Pendapatan Nasional Indonesia
Pada gambar.1.1.terlihat pasca krisis
moneter tahun 1997 pendapatan nasional Indonesia meningkat cukup tinggi.
Stabilitas ekonomi yang memulih dan sistem perekonomian yang mulai tertata
dengan baik menyebabkan perekonomian Indonesia bergerak naik. Dari sisi
moneter, restrukturisasi perbankan dan penguatan sektor keuangan pasca krisis
berdampak baik terhadap kinerja ekonomi keseluruhan. Stabilitas ini dapat terus
terjaga bahkan ketika krisis global terjadi yaitu pada tahun 2008-2009, perekonomian
Indonesia dinilai cukup stabil.
Kajian tentang peran kebijakan fiskal
dan moneter berkembang seiring zaman perkembangan. Hagen dan Mundshenk (2003)
dalam studi literaturnya memperlihatkan bahwa kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter dapat diandalkan sebagai salah satu kebijakan dengan target jangka
panjang. Dalam jangka waktu tersebut, kebijakan moneter dapat mencapai
stabilitas harga dalam jangka panjang tanpa mempengaruhi efektivitas kebijakan
fiskal dalam mempengaruhi output misalnya dengan merubah pajak dan pengeluaran
pemerintah. Karena dua kebijakan ini dapat bersinergi dengan baik pada jangka
panjang maka koordinasi tidak terlalu difokuskan pada target jangka panjang,
namun lebih diarahkan pada jangka pendek. Dalam analisis jangka pendek,
kebijakan yang tidak saling berkoordinasi dengan baik, misalnya kebijakan
fiskal yang tidak beraturan akan menyebabkan efektivitas kebijakan moneter
berkurang.
Ketidakseimbangan peran kebijakan
fiskal dan moneter sering kali menyebabkan permasalahan fluktuasi ekonomi
semakin buruk. Kita masih ingat kejadian pencetakan uang untuk kebutuhan fiskal
tahun 1965 yang menyebabkan hiper inflasi di Indonesia, atau minimnya peran kebijakan moneter yang berdampak pada minimnya peran
lembaga keuangan dalam perekonomian di era tahun 1970. Kasus yang tidak pernah
kita lupa yaitu dominasi kebijakan moneter dengan lahirnya deregulasi sektor
keuangan yang titik puncaknya adalah tahun 1997/1998 (Seftarita, 2005). Perkembangan sektor
keuangan tanpa diiringi dengan sistem pengawasan yang baik berujung pada krisis
moneter.
Beberapa isu seperti perbedaan target
kerja kebijakan moneter yang lebih diarahkan pada stabilitas harga terutama
inflasi, dan kebijakan fiskal untuk menstimulus perekonomian dan penyerapan
tenaga kerja semakin memperkuat keinginan peneliti untuk melihat bagaimana
kemampuan dua kebijakan ini bersinergi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang dan jangka pendek. Dengan pendekatan Vector error Correction Model (VECM), penelitian ini diharapkan
mampu menjawab bagaimana hubungan antara kebijakan fiskal dan moneter terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
permasalahan sebagai berikut:
1.
Apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara pengeluaran pemerintah, Jumlah Uang Beredar, kurs dengan pendapatan nasional di Indonesia?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.
Untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara pengeluaran pemerintah, Jumlah Uang
Beredar, kurs dengan pendapatan nasional
di Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1.
Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengeluaran pemerintah, Jumlah Uang Beredar, kurs dengan pendapatan nasional di Indonesia.
2.
Sebagai bahan masukan bagi pembuat kebijakan
terutama pemerintah dan BI
dalam pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter.
3.
Bahan acuan bagi peneliti lain yang
berminat meneliti masalah jumlah uang beredar dan pendapatan nasional.
0 komentar:
Posting Komentar